MENJEMPUT CAHAYA
4 mins read

MENJEMPUT CAHAYA

Penulis: Ning Evi Ghozaly

Saya baru masuk rumah tepat pkl 00.10. Tengah malam. Setelah seharian khurmat tamu dari berbagai daerah dan kontingen. Setelah muter munyer tak henti haha.

Lelah? Tentu. Tapi apalah arti lelah fisik sesaat dibanding kebahagiaan saya yang membuncah ini. Satu daerah bisa menjadi tuan rumah Muktamar NU, belum tentu 50 tahun sekali. Ini ajang 5 tahunan, dan gantian dari satu propinsi ke propinsi lain. Antrui, antri. Maka mungguh saya, merebut kesempatan mendapat keberkahan hukumnya wa-jib. Jib-nya pake qolqolah ya.

Iya. Selama ini saya harus meluangkan waktu khusus untuk silaturrahim dan sowan kyai. Dalam setahun mungkin hanya bisa lima kota. Belum tentu bisa bareng Abi M Haris Sukamto dan anak-anak juga, karena jadwal libur kami sering kres. Lha, kok sekarang Gusti Allah menghadirkan para sahabat, kyai, dan bunyai ke depan pintu gubuk dan guthe’an kami. Duh ini mah lebih dari ketiban hadian berlian dan dollar sekarung. Lebay ya? Babahnolah.

::

Pagi kedatangan kru TV9. Hanya 12 orang. Tapi bawaan kamera dan alat shuting lengkap. Pkl 08.03 kerawuhan Bunyai Nur Rofiah bersama putri dan Mbak Samiya, mahasiswi S3 kampus Perancis asal Tunisia yang sedang melakukan penelitian. Pkl 09.38 hadir guru Ihya SO Gus Ulil Abshar Abdalla dan Ning Ienas Tsuroiya. Bunyai Nur Rofiah langsung mojok di kamar kecil kami, untuk ngezum dua sesi. Sementara saya, Abi, Ning Ienas dan Gus Ulil ngobrol panjang lebar kali tinggi. Setiap kalimat Gus Ulil adalah ilmu dan hikmah. Dahsyat pokoknya.

Pkl 11.45, Gus Muhammad Isyroqun Najach ketua PCNU Malang yang juga wakil rektor IV UIN Maliki Malang landing. Kirain sendiri wong nggak ngabari, eh ternyata bersama Yai Chamzawi, Ust Badrudin dan beberapa pengurus inti. Duh kaget seneng poll. Yai Chamzawi dan Ust Badrudin ini dosen saya pas semester awal kuliah dulu. Dikawal melekat 3 anggota Banser yang membuat Gus Isy kayak pejabat 😅🙊

Usai mberkahi rumah kami dengan kersa dhahar seadanya hingga sholat dhuhur, kami meluncur ke Al Ghozali. Ternyata rombongan PCNU Malang sudah hadir. Rame dan gayeng. Tup, tup keluar kamar satu persatu. Kumpul di ruangan tengah lantai dua. Nah kesempatan saya mohon doa berkah dari semua. Dipimpin Gus Ulil, diaminkan yang lain, ditutup dengan yel yel panjang.

eN Ouw…selalu di hati

Santri…taat kyai

Pengin nambahin sih: Kyai…taat Bunyai 😅🙊

::

Usai memastikan semua dapat kamar dan jadwal jelas, saya lari ke toko Tapis. Belum sempat mbungkus, saya lari ke Villa Bukit Mas, sowan seseorang di sana. Lokasi yang woke untuk sembunyi, dengan pengamanan tingkat tinggi.

Malam, khurmat pengasuh Pondok Pesantren Dafindo. Balik ke Al Ghozali, ngecek ini itu. Termasuk mastikan bis dan mobil siap untuk pembukaan. Pas jalan pulang, buka WAG Panser. Ternyata ada Gus Hans dan Gus Ayus di Unila. Putar arah, jemput beliau, “Sampun dapat penginapan, Gus?”

Belum. Kontak beberapa orang. Alhamdulillah dapat homestay di D-12. Sebelum ke sana, saya mohon beliau mberkahi rumah kami dulu. Lah ternyata dalam rombongan ada Gus Azmi, sang Gus muda yang vokalis shalawat dan pemain film The Santri. Asyik, ketamon “seleb” santri 😅

Menyusul kabar Gus Wafi dan Gus Jabbar pengasuh pesantren dengan ribuan santri, merapat ke D12 juga. Alhamdulillah. Maturnuwun, Syech Firman.

Kiriman WA terus berdatangan. Kabar pelabuhan antri membuat saya waspada. Para Yai, Bunyai dan muktamirin muhibbin yang datang terlambat dan belum tahu harus mukim dimana, pasti butuh info. Satu dua hal mungkin bisa saya cegat.

::

Iya, mencegat. Selama ini, saya yang hanya remahan rengginang ini banyak salah. Banyak dosa. Banyak kekurangan. Hingga otak, hati dan jiwa saya sering terperangkap kegelapan. Saya butuh cahaya, agar bisa menangkap terang.

Kyai, Bunyai, para santri dan muktamirin rawuh sebagai cahaya untuk hidup saya sekeluarga. Atas kehendak Allah. Harus saya cegat, harus saya jemput. Bismillah. Allahumma sholli alaa sayyidina Muhammad.

.

– Bataranila, ditulis sambil kriyep-kriyep ngantuk, selepas 21 masuk 22 Desember 2021 –

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *